Sabtu, 19 Mei 2012

Cpntoh Makalah Perayaan Tahun Baru (IPS)



KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat limpahan rahmat-Nya jualah kita dapat menyelasaikan Karya tulis ilmiah ini dengan judul ”Analisis tingkat pengetahuan siswa mengenai Perayaan Tahun Baru Masehi”.
Dalam penulisan Karya tulis ilmiah ini kami tak lupa mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang bersangkutan,karena berkat partisipasinya Karya tulis ilmiah ini biasa selesai. Karya ilmiah ini bertujuan memberikan informasi tentang sejauh mana tingkat partisipasi dari siswa SMAN 2 BULUKUMBA.
Kami sadar sepenuhnya bahwa penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaiamana pepatah ”Tak ada Gading yang tak retak”. Oleh karenanya kami membuka tangan selebar-lebarnya guna menerima saran dan kritik membangun demi kesempurnaan Karya tulis ilmiah ini.
Akhirnya kami mengharapkan agar karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi peningkatan pengetahuan mengenai agama Islam. Semoga karya kami dapat diterima dan berguna bagi siapapun.





                                                                              Bulukumba, April 2012

                                                                            Peneliti







DAFTAR ISI
Halama Judul ……………………………………………………………………………………………………………..i
Halaman Pengesahan…………………………………………………………………………………………………ii
Kata Pengantar…………………………………………..……………………………………………………………..iii
Abstrak………………………………………………………………………………………………………………….…..iv
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………….…….v
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………….….1
A.      Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………1
B.      Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………..4
C.      Tujuan Penelitian…………………………………………………………………………………………….4
D.      Manfaat Penelitian………………………………………………………………………………………….4
            BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR……………………………………………………..…….5
A.      Kajian Teori………………………………………………………………………………………………......5
B.      Pendapat Para Ahli…………………………………………………………………………………………7
C.      Kerangka Berpikir…………………………………………………………………………………………..8
D.      Hipotesis………………………………………………………………………………………………………..9
            BAB III METEDOLOGI PENELITIAN ……..………………………………………………………………………..10
A.      Jenis Penelitian…………………….........................................................................10
B.      Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………………………………………..10
C.      Populasi dan Sampel…………………………………………………………………………………….11
D.      Tehnik Pengumpulan Data……………………………………………………………………………11
E.       Tehnik Analisis Data……………………………………………………………………………………..12
            BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………...13
A.      Hasil Dan Pembahasan………………………………………………………………….………………13
             BAB V PENUTUP………………………………………………………………………………………………………….17
A.      Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………..17
B.      Saran …………………………………………………………………………………………………………...17
              DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………………...18
              Lampiran 1. Angket Penelitian



BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
   Sebagaimana kita ketahui bahwa perayaan tahun baru masehi dilaksanakan Tiap kali menjelang malam pergantian tahun (Kalender Masehi), milyaran orang di penjuru dunia merayakannya. Tiupan terompet, pesta kembang api, hingar bingar pertunjukkan musik, pesta pora di hotel-hotel berbintang atau tempat wisata, hingga ucapan "Selamat Tahun Baru" atau "Happy New Year" berkumandang di mana-mana.
            Dalam merayakan tahun baru, tentu ada biaya yang dikeluarkan. Bahkan, sampai-sampai ada yang menghabiskan uang 1 sampai 2 milyar hanya untuk mengadakan acara peringatan pergantian tahun!?! Padahal acara tersebut tidak memiliki manfaat yang begitu berarti, baik untuk kebutuhan duniawi apalagi kebutuhan ukhrowi. Maka acara seperti ini dalam syariat islam dinilai sebagai acara yang sia-sia saja. Sehingga menghamburkan banyak harta dalam acara seperti ini adalah termasuk menyia-nyiakan harta, atau disebut juga tabdzir, Allah melarang perbuatan tersebut dan mengecam pelakunya yang disebut mubadzir.
            Banyak keyakinan batil yang ada pada malam tahun baru. Di antaranya, siapa yang meneguk segelas anggur terakhir dari botol setelah tengah malam akan mendapatkan keberuntungan. Jika dia seorang bujangan, maka dia akan menjadi orang pertama menemukan jodoh dari antara rekan-rekannya yang ada di malam itu. Keyakinan lainnya, di antara bentuk kemalangan adalah masuk rumah pada malam tahun tanpa membawa hadiah, mencuci baju dan peralatan makan pada hari itu adalah tanda kesialan, membiarkan api menyala sepanjang malam tahun baru akan mendatangkan banyak keberuntungan, dan bentuk-bentuk khurafat lainnya.
            Penelitian kami kali ini untuk mengetahui sejauh mana masyarakat memahami tentang perayaan tahun baru, serta bagaimana pandangan umat islam terhadap tahun baru masehi yang dirayakan tiap tahun.
York City, bola ini juga dijuluki “apel besar” (big apple).
Di Indonesia, malam tahun baru dirayakan dengan berkeliling kota menggunakan mobil dan sepeda motor. Terompet dari kertas karton yang dibunyikan orang di jalan-jalan dan tempat hiburan telah menjadi budaya masyarakat saat menyambut pergantian tahun. Hotel-hotel berbintang menawarkan paket bagi keluarga yang merayakan tahun baru dengan menginap di hotel dan villa atau sejenis penginapan. Selain itu, hotel dan tempat-tempat hiburan mengadakan jamuan makan malam dan pertunjukan musik. Bali merupakan tujuan favorit pada saat malam tahun baru.
Di Jakarta, jalan-jalan protokol dimaceti pengguna jalan yang memeriahkan pesta pergantian tahun dengan meniup terompet dari kertas karton. Pesta pergantian tahun di Jakarta dipusatkan di Monas dan Ancol Bay City. Kawasan Monas diramaikan ribuan orang yang datang menggunakan sepeda motor dan mobil. Pergantian tahun baru di Ancol diramaikan dengan panggung musik dan pesta kembang api. Di Taman Mini Indonesia Indah, pesta pergantian tahun menampilkan panggung musik dangdut dan kesenian tradisional.
Di Malang terutama bagian Barat yang terkenal dengan cuacanya yang sejuk, di kawasan wisata Songgoriti yang terdapat berjuta villa disewakan. Pastinya, jalanan macet. Puncak Payung di atas lembah Songgoriti juga macet. Terompet berbunyi pertanda awal tahun baru dan harapan baru sudah kita akan jalani.
Sebagian orang Taiwan merayakan malam tahun baru dengan menghadiri panggung musik di kota-kota besar. Layar super lebar digunakan untuk saling berteriak mengucapkan ucapan selamat tahun baru dengan lokasi pesta di kota-kota lain di Taiwan. Di Taipei, keramaian berpusat di kawasan bisnis dan perbelanjaan sekitar gedung. Orang yang berkumpul di jalan-jalan sekeliling Taipei 101 berteriak bersama menghitung detik-detik pergantian tahun mulai dari 10 hingga nol. Selapis lampu di gedung Taipei menyala pada setiap hitungan. Setiap lapis terdiri dari 8 lantai, dan seluruhnya ada 8 lapis lampu pada gedung Taipei 101. Pada setiap hitungan, kembang api diluncurkan ke segala penjuru dari setiap lapis lampu.
Pada malam tahun baru, kebanyakan orang akan menunda jam tidur mereka demi menunggu hingga pukul 12 malam, dimana terjadi pergantian tahun masehi. Mereka isi waktu tersebut dengan bersenang-senang, ngobrol, konvoi keliling kota, dan banyak hal yang tidak bermanfaat yang dilakukan. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci ngobrol-ngobrol atau kegiatan tak berguna lainnya yang  dilakukan setelah selesai shalat isya. Jika tidak ada kepentingan, Rasulullah menganjurkan untuk langsung tidur, agar dapat bangun di malam hari untuk beribadah.
Maka orang yang begadang, menghabiskan malamnya  untuk menunggu dan menikmati tahun baru, telah melanggar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diatas. Dengan begadang, mereka melalaikan shalat malam, berdzikir pada Allah Ta’ala, di pagi hari pun kesiangan dan telat melaksanakan sholat shubuh. Sungguh, banyak sekali kerugian akibat dari mengikuti perayaan tahun baru ini.
Sedikit uraian diatas semoga dapat dijadikan sebagai renungan bagi kita untuk berpikir seribu kali sebelum mengikuti dan menghadiri acara perayaan tahun baru. Karena selain terdapat larangan untuk mengikutinya, juga terdapat kerugian yang besar akibat dari mengikutinya. Wallahu’alam.
Pesta pergantian tahun di New York City dipusatkan di Times Square. Orang membanjiri Times Square untuk mengikuti acara penghitungan detik-detik pergantian tahun yang disiarkan jaringan televisi nasional. Sejak lebih dari 100 tahun yang lalu, acara pergantian tahun ditandai dengan tradisi penurunan bola raksasa di Times Square. Bola dibuat dari Waterford Crystal dengan diameter 182,8 cm, dan berat 485,34 kg. Bola bisa dilihat dari kejauhan karena diberi hiasan lampu-lampu. Pada pukul 23.59.00, bola diturunkan dari tiang pengikatnya di atas gedung One Times Square, dan sampai di bagian bawah tiang tepat pukul 00.00 tengah malam. Sama dengan julukan yang diberikan untuk New
Sebagai negara yang sedang mengalami musim dingin, Korea sepertinya menjadi negara favorit bagi kebanyakan wisatawan, terutama bagi mereka yang menyukai musik Korea atau Kpop. Seperti halnya Indonesia, ibukota di Korea, Seoul menjadi tempat yang akan banyak didatangi orang menjelang malam pergantian tahun baru.
Di Seoul, ada tempat-tempat menarik yang dapat dikunjungi untuk menyambut malam tahun baru seperti di Gangnam, Hongdae, Sinchon dan daerah Daehangno. Biasanya di daerah-daerah tersebut terdapat banyak bar dan restoran yang memiliki rencana masing-masing di malam tahun baru. Namun untuk pesta akhir tahun, kita bisa kunjungi daerah Itaewon. Daerah tersebut sangat terkenal dengan pesta akhir tahunnya yang biasa berlangsung selama satu hingga dua malam.
Yang paling terkenal adalah denting lonceng Bosingak di Jongno-gu, Seoul. Bosingak adalah nama sebuah menara lonceng yang dibangun sejak jaman Dinasti Joseon (1392-1910). Biasanya jalanan di sekitar menara Bosingak tersebut ditutup untuk kendaraan, sehingga hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki, karena tempat tersebut sangat penuh didatangi banyak orang saat detik-detik menjelang pergantian tahun. Kemeriahan pergantian malam tahun baru ditandai dengan bunyi lonceng dan pesta kembang api.
Sebagai salah satu negara maju di dunia, Jepang menjadi negara yang sering dikunjungi banyak wisatawan asing, tak terkecuali dari Indonesia. Sama halnya dengan di Indonesia dan
Terkenal akan mode dan fashionnya, Perancis menjadi salah satu negara yang sering dikunjungi para wisatawan. Bukan hanya mode dan fashionnya yang menarik perhatian banyak orang, namun juga wanita dan tempat hiburan di negara tersebut. Seringkali ada orang yang datang ke Perancis untuk mendapatkan pasangan ataupun teman kencan.
Paris sebagai ibukota Perancis memang sudah menjadi kota mode sejak dulu. Apalagi menjelang malam pergantian tahun baru, maka saya yakin tempat tersebut akan dipenuhi banyak orang. Salah satu tempat yang menarik di Paris adalah Camps-Elysees.
Sebagai negara yang paling maju, Amerika menjadi negara yang akan menampilkan banyak hiburan menyambut pergantian tahun baru. Salah satu tempat di Amerika yang sudah terkenal untuk menyambut malam pergantian tahun adalah di New York, tepatnya di Times Square. Ketika pergantian tahun, maka akan banyak orang yang berkumpul disana dengan hiburan.
Tak hanya di Times Square, kota lainnya yang memiliki pesta besar-besaran dalam menyambut pergantian tahun baru adalah di Las Vegas. Las Vegas yang terkenal akan dunia judi dan hiburan malam menjadi salah satu tempat menarik untuk dikunjungi saat pergantian tahun, terutama untuk remaja yang masih lajang.
Itulah beberapa tempat di lima negara yang menjadi tujuan banyak orang ketika menyambut malam pergantian tahun baru. Namun negara lainnya pasti juga tak kalah meriahnya. Kemeriahan tersebut menandakan sebuah harapan baru di tahun yang baru ini sebagai langkah awal perubahan diri kita menjadi yang lebih baik.
Semoga saja di tahun yang baru ini, diri kita akan lebih bermakna, berguna bagi sesama, lebih sukses, lebih dewasa dan kehidupan kita lebih baik dari tahun sebelumnya yang telah kita lewati…

           







B.     RUMUSAN MASALAH
               
1.  Bagaimana pengetahuan siswa mengenai Tahun Baru Masehi (1 Januari)?
2.  Apa saja dampak positif dan negative yang ditimbulkan dari perayaan Tahun Baru Masehi?
3.  Bagaimana pengetahuan siswa mengenai Tahun Baru Masehi yang diharamkan oleh agama islam?

C.  TUJUAN

Tujuan penelitian karya tulis ilmiah sebgai berikut :
1.      Untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan siswa tentang Tahun Baru Masehi (1 Januari)
2.      Untuk mengetahui dampak positif dan negative yang ditimbulkan tahun baru.
3.      Untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan siswa mengenai Tahun Baru Masehi (1 Januari) sebagai perayaan yang diharamkan umat islam.

D.    MANFAAT

Manfaat yang diperoleh dari makalah ini :
1.      Dapat digunakan sebagi acuan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan siswa tentang Tahun Baru Masehi (1 Januari)
2.      Dapat digunakan sebagai acuan yang ditimbulkan Tahun Baru Masehi (1 Januari)
3.      Dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan siswa mengenai tahun Baru Masehi (1 Januari) sebagai perayaan yang diharamkan umat islam.









BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A.      KAJIAN TEORI
Perayaan tahun baru masehi merupakan suatu perayaan yang tidak asing lagi didengar. Parayaan tahun baru diselenggarkan hampir diseluruh tempat di belahan dunia. Seolah sudah menjadi suatu hal yang saklar bagi kita semua. Saat ini, tahun baru 1 Januari telah dijadikan sebagai salah satu hari suci umat Kristen. Namun kenyataannya, tahun baru sudah lama menjadi tradisi sekuler yang menjadikannya sebagai hari libur umum nasional untuk semua warga Dunia.
Pada mulanya perayaan ini dirayakan baik oleh orang Yahudi yang dihitung sejak bulan baru pada akhir September. Selanjutnya menurut kalender Julianus, tahun Romawi dimulai pada tanggal 1 Januari. Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 dan hingga kini seluruh dunia merayakannya pada tanggal tersebut.
Seperti kita ketahu, tradisi perayaan tahun baru di beberapa negara terkait dengan ritual keagamaan atau kepercayaan mereka yang tentu saja sangat bertentangan dengan Islam. Contohnya di Brazil. Pada tengah malam setiap tanggal 1 Januari, orang-orang Brazil berbondong-bondong menuju pantai dengan pakaian putih bersih. Mereka menaburkan bunga di laut, mengubur mangga, pepaya dan semangka di pasir pantai sebagai penghormatan terhadap sang dewa Lemanja—Dewa laut yang sangat terkenal di dalam legenda yang terdapat negara biasanya di Brazil.
Menurut sejarah, bulan Januari diambil dari nama dewa bermuka dua ini (satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi Sedangkan menurut kepercayaan orang Jerman, jika mereka makan sisa hidangan pesta perayaan New Year’s Eve di tanggal 1 Januari, mereka percaya tidak akan kekurangan pangan selama setahun penuh. Bagi orang kristen yang mayoritas menghuni belahan benua Eropa, tahun baru masehi dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus atau Isa al-Masih, sehingga agama Kristen sering disebut agama Masehi.
            Di Amerika Serikat, kebanyakan perayaan dilakukan malam sebelum tahun baru, pada tanggal 31 Desember, di mana orang-orang pergi ke pesta atau menonton program televisi dari Times Square di jantung kota New York, di mana banyak orang berkumpul. Pada saat lonceng tengah malam berbunyi, sirene dibunyikan, kembang api diledakkan dan orang-orang meneriakkan “Selamat Tahun Baru” dan menyanyikan Auld Lang Syne.Di negara-negara lain, termasuk Indonesia? Sama saja!
            Perayaan tahun baru Masehi biasanya dirayakan sangat meriah bahkan ada yang sengaja melupakan sejenak persoalan hidup yang berat untuk sekedar merayakan pergantian tahun: old and new. Tradisi yang dilakukan selalu rutin: meniup terompet dan menyalakan kembang api pada saat detik jarum jam tepat di angka 12 atau pada jam digital menunjukkan kombinasi angka “00.00.
Perayaan tahun baru juga mempengaruhi bagi agama islam, berbagi pendapat tentang perayaan tahun baru berdatangan. Dan parayaan tahun baru tidak terdapat didalam al-quran, sehingga dapat dikatakan sebagi sesuatu yang haram.

Apakah keyakinan seseorang benar bukanlah prasyarat untuk keyakinannya. Di sisi lain, jika ada sesuatu yang benar-benar diketahui, maka pasti tidak bisa salah. Misalnya, seseorang percaya bahwa sebuah jembatan tertentu cukup aman untuk mendukung dia, dan upaya untuk melintasinya, sayangnya, jembatan runtuh oleh berat badannya. Bisa dikatakan bahwa ia percaya bahwa jembatan itu aman, tetapi bahwa keyakinan ini salah. Ini tidak akan akurat untuk mengatakan bahwa ia tahu bahwa jembatan itu aman, karena jelas itu bukan.

Menurut teori bahwa pengetahuan dibenarkan keyakinan benar, untuk mengetahui bahwa suatu proposisi yang diberikan adalah benar, kita tidak hanya harus percaya proposisi benar relevan, tetapi juga harus memiliki alasan yang baik untuk melakukannya. Salah satu implikasi dari ini adalah bahwa tak seorang pun akan mendapatkan pengetahuan hanya dengan percaya sesuatu yang terjadi untuk menjadi kenyataan. Misalnya, orang yang sakit tanpa pelatihan medis, tetapi dengan sikap umumnya optimis, mungkin percaya bahwa ia akan sembuh dari penyakit dengan cepat. Namun demikian, bahkan jika keyakinan ini ternyata benar, pasien tidak akan tahu bahwa ia akan sembuh karena keyakinannya tidak memiliki pembenaran. Definisi pengetahuan sebagai keyakinan yang benar dibenarkan diterima secara luas sampai tahun 1960-an. Pada saat ini, sebuah makalah yang ditulis oleh filsuf Edmund Amerika Gettier memprovokasi diskusi luas utama. Lihat teori pembenaran untuk pandangan lain pada gagasan itu
Konsep Waktu dalam Islam
Dalam ilmu pengetahuan dan sains Islam sendiri, waktu adalah salah satu makhluk yang Allah ciptakan untuk mengiringi keseimbangan di dimensi ketiga, yaitu dimensi yang kita tinggali ini. Tanpa adanya waktu, maka dimensi tiga ini tidak akan terdapat ruang dan massa, begitu pula sebaliknya. Ketiga makhluk Allah tersebut (ruang, massa, dan waktu) adalah sesuatu yang Allah ciptakan supaya raga dimensi tiga kita ini dapat hidup di dunia ini. Waullahu’alam.
Tahun baru yang akan berganti setiap tahun. Akan dirayakan setiap tahun. Dan merupakan perayaan yang tertua dan termeriah di setiap tahunnya. Ada cerita yang mungkin perlu direnungkan. Cerita ini mengilhami pergantian tahun baru, baik tahun baru Hijriyah maupun tahun baru Masehi. Berawal dari keluarga semut dengan yang senang berpindah pindah tempat. Suatu saat keluarga ini menginginkan rumah yang besar yaitu di Telinga Gajah.
Maka Si Bapak semut menelepon kepada sang Gajah. “Gajah, kami keluarga semut akan pindah menempati telingamu. Tolong disiapkan, dan apakah kami bisa pindah atau tidak? Kami harap ada jawaban secepatnya.,” tutur si Bapak Semut.
Gajah besar tidak sadar akan kehadiran keluarga semut yang kecil, hanya bersikap tenang-tenang saja, hingga semut pun masuk ke telinga gajah, karena yakin bahwa si gajah pasti tidak keberatan.
Waktu telah berlalu, Kepuasan tidak tersampaikan, kemudian ibu semut berpendapat, telinga gajah bukan tempat sehat untuk hidup sehingga dia mendesak suaminya untuk keluar dari telinga gajah. Semut jantan meminta kepada istrinya untuk bersabar dan mau tetap tinggal di telinga gajah ini sekurang-kurangnya satu bulan, sebab ia tidak ingin menyinggung perasaan gajah.
Akan tetapi, istri si semut terus memaksa. Akhirnya, semut jantan mengatakan dengan sangat hati-hati maksud kepindahannya kepada gajah. “Tuan Gajah, kami bermaksud pindah ke tempat lain. Ini tentu saja bukan karena Anda, sebab telinga Anda itu luas dan hangat. Ini hanya karena istriku lebih senang hidup bertetangga dengan temannya di kaki kerbau. Kalau Anda keberatan kami pergi, beritahukanlah dalam waktu satu minggu ini.”
Sang Gajah kembali tidak berkata apa-apa, maka semut pun pindah rumah dengan hati tenang. Perpindahan berlangsung dari tahun ke tahun, tetapi alam tampaknya tidak menggubris proses perpindahan tersebut. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan dan tahun terus berputar, alam seakan seperti gajah dalam ilustrasi di atas seakan-akan tidak tahu dan tidak mau tahu. Seperti juga semut, manusia terkadang berubah-ubah dalam merespon pergantian tahun. Ada yang penuh sujud syukur ketika memasuki detik-detik pergantian tahun, ada yang penuh dengan sorak sorai dan pesta, ada pula yang terlelap dalam buaian kenikmatan semu mumpung malam tahun baru.
Di pihak lain, begitu banyak orang yang duduk dalam keheningan untuk melihat dengan jernih seraya mengharap bimbingan Yang Maha Kuasa dalam memasuki tahun depan.
Nah sekarang bagaimana dangan tahun baru ini. Kita isi dengan apa? Sudahkan dipersiapkan letupan letupam impian dan manajemen manajeman untuk perbaikan diri. Baik…pergunakan otak kanan untuk mencari yang kanan.

B.  PENDAPAT AHLI

Definisi Tahun Baru menurut Umum :

·      Tahun baru adalah suatu perayaan di mana suatu budaya merayakan berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya.
·      Tahun baru adalah perayaan yang dilakukan untuk memperingati hari Janus yaitu dewa segala bidang.
·      Tahun baru adalah perayakan setiap tahun  dan merupakan perayaan yang tertua dan termeriah di setiap tahunnya
·      Tahun baru adalah permulaan tahun pada kalender gregorian dan  Mayoritas manusia di bumi ini merayakannya.

Definisi Tahun Baru menurut Islam :
·      Tahun baru adalah salah satu perayaan yang diharamkan karena tidak sesuai dengan ajaran islam.
·      Tahun Baru adalah perayaan 1 Januari telah dijadikan sebagai salah satu hari suci agama non-islam.
·      Tahun baru adalah Hari besar yang awanya menjadi syi’ar (simbol) orang-orang kafir, lalu dengan berjalannya waktu berubah menjadi tradisi dan perayaan global, seperti olimpiade oleh bangsa Yunani kuno
·      Tahun baru adalah Hari untuk beribadah kepada tuhannya, seperti hari raya wafat Jesus Kristus, paskah, Misa, Natal, Tahun Baru Masehi, dan semisalnya.
C.    KERANGKA PIKIR

Text Box: NON MUSLIM










































D.    HIPOTESIS

     Alasan mengapa masyarakat khusunya umat islam meraykan tahun baru :
Karena sebagian besar umat islam belum mengetahui sejarah lahirnya tahun baru, sehinggga mereka hanya ikut – ikut merayakannya sesuai dengan budaya barat. Melaksanakannya tanpa tahu apa arti sebenarnya. Seperti meniup terompet pada tahun baru bukan hanya budaya masyarakat Yahudi, melainkan lebih dari itu, Meniup terompet pada tahun baru adalah perintah Allah kepada Nabi Musa dalam syari'at Torat untuk menyambut datangnya Rosh Hasanah atau tahun baru Torat, yang jatuh pada bulan ke-tujuh atau tanggal 1 bulan Tishri dalam kalender Ibrani purba.

       Karena kurangnya pengetahuan mengenai agama islam dan kurangnya sosialisasi dalam masyarakat. Kurang membaca Al – Quran yang merupakan pedoman bagi umat islam. Sehingga mudah terpengaruh. Padahal di malam tahun baru banyak terjadi kemaksiatan, seperti mabuk – mabukan dan berjudi.

Karena terpengaruh dengan lingkungan sekitar yang gaya hidupnya kebarat – baratan. Seperti Di Seoul, ada tempat-tempat menarik yang dapat dikunjungi untuk menyambut malam tahun baru seperti di Gangnam, Hongdae, Sinchon dan daerah Daehangno. Biasanya di daerah-daerah tersebut terdapat banyak bar dan restoran yang memiliki rencana masing-masing di malam tahun baru. Namun untuk pesta akhir tahun, kita bisa kunjungi daerah Itaewon. Daerah tersebut sangat terkenal dengan pesta akhir tahunnya yang biasa berlangsung selama satu hingga dua malam. Sehingga kita akhirnya juga ikut – ikutan.

Karena kurangnya kecintaan terhadap islam terutama Allah SWT. Sehingga bukannya menjahui larangannya tapi malah melanggar larangannya. Sehingga bukan pahala yang didapat, melainkan dosa.

Karena ingin bersenang-senang belaka tanpa mengetahui apa sebenarnya dampak yang ditimbulkan dari tahun baru sehingga mereka melaksanakannya tanpa tahu apa sebenarnya manfaat dari tahun baru itu sendiri. Mereka seperti orang linglung teradap agamanyasendiri.Intinya, Islam juga mengajarkan, bahwa harihari yang dilalui hendaknya

selalu lebih baik dari harihari sebelumnya. Setiap Muslim dituntut untuk selalu berprestasi, yaiu menjadi lebih baik dari hari ke hari, begitu seterusnya. Dengan keyakinan itu, maka orientasi kerjakerja keduniaan yang selama ini kita lakukan patut kiranya di tahun 2012 kita ubah berdasarkan pada nilainilai kebajikan (ma’rufat) dan membersihkannya dari pelbagai kejahatan (munkarat).




BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitin karya tulis ilmiah ini adalah metode penelitian dekskriptif. Metode deskiptif adalah sebuah metode yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu gejala atau suatu masyarakat tertentu. Metode tersebut adalah metode penelitin yang mengukur sejauh mana tingkat pertisipasi masyarakat dalam penanggulangan perayaan tahun baru masehi.

B.     WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Waktu dan tempat penelitian karya tulis ilmiah diuraikan sebagi berikut :

1.      Waktu , Penelitian dilakukan dengan 3 tahap yaitu :

a.       Tahap persiapan
Tahap ini merupakan tahap persiapan. Dimana kita menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam penelitian. Seperti menentukan topik masalah, menyusun jadwal penelitian, mencari referensi yang dilakukan dalam penulisan karya ilmiah
Tahap persiapan dilakukan pada tanggal 3-5 Februari 2012

b.      Tahap Penerapan atau Pelaksanaan
     Tahap penerapan adalah tahap dimana penulis terjun langsung ke lapangan,  melakukan wawancara dan respondens dan mengumpulkan data. Tahap penerapan dilakukan pada tanggal 6 Februari 2012

c.       Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian adalah tahap pembuatan karya tulis, olah data hingga penyelesaian karya tulis berupa tulisan.
Tahap penyelesaian dilakukan pada tanggal 7-9 Februari 2012-02-05

2.   Tempat
Penelitian bertempat dilokasi objek penelitian. Objek penelitian yang dilakukan di sekolah SMAN 2 BULUKUMBA.









C.    POPULASI DAN SAMPEL

1.      Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 2 Bulukumba

2.      Sampel
Dalam karya tulis ini penelitian menggunakan 2 tahap :
Tahap I  : Menentukan kriteria pada populasi yang diinginkan. Kriteria yang digunakan  oleh peneliti ialah masyarakat dan siswa yang beragama islam.
Tahap II : Penelitian langsung mengumpulkan informasi dari unit yang didapatkan setelah sampel terpenuhi, pencarian dihentikan.

Dalam penelitian ini peneliti mengajukan 30 sampel kepada siswa SMAN 2 BULUKUMBA.

D.    TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1.      Kuesioner
           Kuesioner atau daftarpertanyaan yang disebarkan kepada responden berjumlah 10 pertanyaan ditambah 3 pertanyaan mengenai identitas responden

2.      Wawancara
           Wawancara yaitu penulis melakukan penyampaian pertanyaan – pertanyaan ke responden secara lisan dengan menggunakan paduan suara.

3.      Kepustakawan
           Study pustaka adalah pengambilan data – data yang digunakan dalam penelitian dari liberatur berupa buku – buku kutipan dan data yang diperoleh diluar dari hasil temuan lapangan.

4.      Observasi
           Observasi adalah pengambilan data yang dilakukan dengan cara peneliti terjun ke lapangan untuk mendapat bukti yang nyata.





E.     TEKNIK ANALISIS DATA

1.    Analisis Kuantitatif
                        Data yang telah dikumpulkan diolah secar kuantitatif sehingga menghasilkan sebuah karya ilmiah yang bersifat deskriptif dengan membuat worksheet, mengedit dan membuat tamulasi
                        Dengan cara ini dapat dengan mudah dimenegrti karena telah terdiri dari angka – angka. Adapun pengelolaan data tersebut menggunkan rumus presentase sebagai berikut :

   100
Keterangan : X = Persentase
 Y = Jumlah jawaban
 Z = Jumah responden
     


















BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Bagaimana pengetahuan siswa mengenai Tahun Baru Masehi (1 Januari)?

Tabel 1. Siswa yang  mengetahui apa itu Tahun Baru Masehi (1 Januari)

Pilihan
Frekuensi
Persensentase
Ya
30
100%
Tidak
0
0%
Jumlah
30
100%

Dari data yang di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mengetahui apa itu Tahun baru Masehi (1 Januari) dengan pilihan YA sebanyak 100% dan dengan pilihan TIDAK sebanyak 0%. Jadi, semua siswa SMAN 2 BULUKUMBA mengetahui apa sebenarnya Tahun Bar Masehi itu.

Tabel 2.  Siswa yang sering merayakan Tahun Baru Masehi setiap tahunnya.

Pilihan
Frekuensi
Persensentase
Ya
30
100%
Tidak
0
0%
Jumlah
30
100%

Dari data yang diperoleh di atas disimpulkan bahwa Siswa yang sering merayakan tahun baru tiap tahunnya untuk pilihan YA persentase hasilnya 100% dan untuk siswa yang tidak merayakannya persentasenya 0%. Jadi, Seluruh siswa merayakan Tahun Baru setiap tahunnya.
Tabel 3. Pengetahuan siswa mengenai Asal Usul tahun Baru Masehi yang sering dilaksanakan.

Pilihan
Frekuensi
Persensentase
Ya
2
6,7%
Tidak
28
93,3%
Jumlah
30
100%

Dari data diatas diperoleh bahwa banyak siswa yang mengetahui Asal Usul Tahun Baru Masehi untuk pilihan YA persentasenya sebanyak 6,7% dan untuk pilihan TIDAK persentasenya 93,3%. Jadi, kebanyakan siswa tidak mengetahui apa Asal Usul Tahun Baru Masehi.

B.        Apa saja dampak positif dan negative yang ditimbulkan dari perayaan Tahun Baru Masehi?

Tabel 4. Pendapat siswa tentang dampak positif  yang ditimbulkan Tahun Baru Masehi yang dilaksanakan setiap tahunnya.

Pilihan
Frekuensi
Persensentase
Ya
13
43,3%
Tidak
17
56,7%
Jumlah
30
100%

Dari data yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwauntuk piliha YA persentase hasilnya adalah 43,3% dan untuk pilihan TIDAK persentasenya 56,6%. Jadi, menurut beberapa siswa dampak negatif yang ditimbulkan dari Tahun Baru Masehi lebih sedikit disbanding dampak positifnya.

Tabel 5. Perayaan Tahun Baru Masehi akan membuang waktu menurut siswa.

Pilihan
Frekuensi
Persensentase
Ya
23
76,6%
Tidak
7
23,3%
Jumlah
30
100%

Dari data yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwauntuk piliha YA persentase hasilnya adalah 76,6% dan untuk pilihan TIDAK persentasenya 23,3%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Tahun Baru Masehi hanya membuang-buang waktu.

Tabel 6. Siswa yang mengetahui bahwa Perayaan Tahun Baru Masehi sama dengan menjalankan salah satu ajaran agama non-islam.


Pilihan
Frekuensi
Persensentase
Ya
12
40%
Tidak
18
60%
Jumlah
30
100%

Dari data yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwauntuk piliha YA persentase hasilnya adalah 40% dan untuk pilihan TIDAK persentasenya 60%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa siswa lebih banyak yang tidak mengetahui bahwa dengan  merayakan Tahun Baru Masehi sama dengan menjalankan ajaran agama non-islam.

C.    Bagaimana pendapat siswa mengenai Tahun Baru Masehi yang diharamkan oleh agama islam?

Tabel 7. Pendapat siswa yang tetap melaksakan Tahun Baru Masehi meski telah diharamkan oleh agama islam.


Pilihan
Frekuensi
Persensentase
Ya
27
90%
Tidak
3
10%
Jumlah
30
100%

Dari data yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwauntuk piliha YA persentase hasilnya adalah 90% dan untuk pilihan TIDAK persentasenya 10%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa beberapa siswa akan tetap merayakan Tahun Baru Masehi meski telah diharamkan oleh agama islam.
Tabel 8.  Pendapat siswa mengenai Tahun Baru Masehi sebagai perayaan yang diharamkan oleh agama islam.

Pilihan
Frekuensi
Persensentase
Ya
6
20%
Tidak
24
80%
Jumlah
30
100%

Dari data yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwauntuk piliha YA persentase hasilnya adalah 20% dan untuk pilihan TIDAK persentasenya 80%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa lebih banyak siswa yang belum mengetahui bahwa merayakan Tahun Baru Masehi dihramkan oleg agama islam.

Tabel 9. Siswa yang setuju jika perayaan Tahun Baru Masehi dapat menurunkan keimanan sebagai umat islam.




Pilihan
Frekuensi
Persensentase
Ya
8
26,7%
Tidak
22
73,3%
Jumlah
30
100%

Dari data yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwauntuk piliha YA persentase hasilnya adalah 26,7% dan untuk pilihan TIDAK persentasenya 73,3%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa lebih banyak siswa yang tidak setuju jika Perayaan Tahun Baru Masehi dapat menurunkan keimanan.

Tabel 10. Seberapa besar pengetahuan siswa bahwa tindakan apa saja yang diharamkan saat merayakan Tahun Baru Masehi.

Pilihan
Frekuensi
Persensentase
Ya
20
66,7%
Tidak
10
33,3%
Jumlah
30
100%

Dari data yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwauntuk piliha YA persentase hasilnya adalah 66,7% dan untuk pilihan TIDAK persentasenya 33,3%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ssiwa tidak mengetahui apa saja tindakan yang diharamkan saat Tahun Baru Masehi.











BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN

Berdasarkan analisis diatas dan pembahasannya maka hasil penelitiannya dapat di simpulkan sebagai berikut :

1.      Pengetahuan siswa mengenai Perayaan Tahun Baru Masehi yang dilakukan setiap tahunnya masih sangat rendah.
2.      Ada siswa yang merayakan perayaan Tahun Baru Masehi sebenarnya hanya untuk ikut – ikutan dan tidak mengetahui bagaimana pendapat Agama Islam tentang perayaan Tahun Baru Masehi itu sendiri
3.      Ada perbedaan pendapat antara siswa mengenai perayaan Tahun Baru Masehi sebagai perayaan yang diharamkan dan perayaan yang tidak diharamkan oleh Agama Islam.

B.        SARAN

Berdasarkan analisis dan kesimpulan penelitian ini, maka dapat disarankan beberapa hal :
1.      Sebaiknya perayaan Tahun Baru Masehi tidak dirayakan lagi bagi umat islam, Karena merayakan diharamkan oleh umat islam dan menimbulkan dampak yang buruk.
2.      Sebaiknya lebih mendalami ajaran Agama Islam dan mengetahui apa saja yang tidak diharamkan dan diharamkan oleh Agama Islam.











DAFTAR PUSTAKA




















LAMPIRAN ANGKET
“ ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TERHADAP PERAYAAN TAHUN BARU MASEHI”
Nama :
Jenis kelamin :
Kelas :
1.      Apakah anda mengetahui apa itu Tahun Baru Masehi (1 Januari) ?
a.       Ya
b.      Tidak
2.      Apakah anda sering merayakan Tahun Baru Masehi (1 Januari) ?
a.       Ya
b.      Tidak
3.      Apakah anda mengetahui Asal Usul dari Tahun Baru Masehi (1 Januari)?
a.       Ya
b.      Tidak
4.      Menurut anda adakah dampak positif yang ditimbulkan dari pelaksanaan Tahun Baru Masehi (1 Januari)?
a.       Ya
b.      Tidak
5.      Menurut anda apakah merayakan Tahun Baru Masehi (1 Januari) dapat membuang waktu?
a.       Ya
b.      Tidak
6.      Apakah anda mengetahui bahwa melaksanakan Tahun Baru Masehi (1 Januari) sama dengan melaksanakan salah satu hari suci umat Kristen?
a.       Ya
b.      Tidak
7.      Menurut anda apakah Tahun baru Masehi (1 Januari) diharamkan oleh umat islam?
a.       Ya
b.      Tidak
8.      Jika Tahun Baru Masehi (1 Januari) menurut islam adalah ajaran yang diharamkan, apakah anda akan tetap melaksanakannya?
a.       Ya
b.      Tidak
9.      Apakah anda setuju bahwa Tahun baru Masehi (1 Januari) dapat menurunkan keimanan kita sebagai umat islam?
a.       Ya
b.      Tidak
10.  Apakah anda mengetahui tindakan apa saja yang diharamkan saat Tahun Baru Masehi (1 Januari) bagi umat islam?
a.       Ya
b.      Tidak




1 komentar: