KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan
kehadirat Allah SWT karena atas berkat limpahan rahmat-Nya jualah kita dapat
menyelasaikan Karya tulis ilmiah ini dengan judul ”Analisis tingkat pengetahuan
siswa mengenai Perayaan Tahun Baru Masehi”.
Dalam penulisan Karya tulis ilmiah ini
kami tak lupa mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak
yang bersangkutan,karena berkat partisipasinya Karya tulis ilmiah ini biasa
selesai. Karya ilmiah ini bertujuan memberikan informasi tentang sejauh mana
tingkat partisipasi dari siswa SMAN 2 BULUKUMBA.
Kami sadar sepenuhnya bahwa penulisan
karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaiamana pepatah ”Tak ada
Gading yang tak retak”. Oleh karenanya kami membuka tangan selebar-lebarnya
guna menerima saran dan kritik membangun demi kesempurnaan Karya tulis ilmiah
ini.
Akhirnya kami mengharapkan agar karya
tulis ilmiah ini dapat berguna bagi peningkatan pengetahuan mengenai agama
Islam. Semoga karya kami dapat diterima dan berguna bagi siapapun.
Bulukumba, April 2012
Peneliti
DAFTAR ISI
Halama Judul ……………………………………………………………………………………………………………..i
Halaman Pengesahan…………………………………………………………………………………………………ii
Kata
Pengantar…………………………………………..……………………………………………………………..iii
Abstrak………………………………………………………………………………………………………………….…..iv
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………….…….v
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………….….1
A. Latar
Belakang…………………………………………………………………………………………………1
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………………………………………………..4
C. Tujuan
Penelitian…………………………………………………………………………………………….4
D. Manfaat
Penelitian………………………………………………………………………………………….4
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA
BERPIKIR……………………………………………………..…….5
A. Kajian
Teori………………………………………………………………………………………………......5
B. Pendapat
Para Ahli…………………………………………………………………………………………7
C. Kerangka
Berpikir…………………………………………………………………………………………..8
D. Hipotesis………………………………………………………………………………………………………..9
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN ……..………………………………………………………………………..10
A. Jenis
Penelitian…………………….........................................................................10
B. Waktu
dan Tempat Penelitian……………………………………………………………………..10
C. Populasi
dan Sampel…………………………………………………………………………………….11
D. Tehnik
Pengumpulan Data……………………………………………………………………………11
E. Tehnik
Analisis Data……………………………………………………………………………………..12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………...13
A. Hasil Dan
Pembahasan………………………………………………………………….………………13
BAB V PENUTUP………………………………………………………………………………………………………….17
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………..17
B. Saran …………………………………………………………………………………………………………...17
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………………...18
Lampiran 1. Angket Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Sebagaimana kita ketahui
bahwa perayaan tahun baru masehi dilaksanakan Tiap kali menjelang malam
pergantian tahun (Kalender Masehi), milyaran orang di penjuru dunia
merayakannya. Tiupan terompet, pesta kembang api, hingar bingar pertunjukkan
musik, pesta pora di hotel-hotel berbintang atau tempat wisata, hingga ucapan
"Selamat Tahun Baru"
atau "Happy New Year" berkumandang di mana-mana.
Dalam merayakan tahun baru, tentu ada biaya yang dikeluarkan. Bahkan,
sampai-sampai ada yang menghabiskan uang 1 sampai 2 milyar hanya untuk
mengadakan acara peringatan pergantian tahun!?! Padahal acara tersebut tidak
memiliki manfaat yang begitu berarti, baik untuk kebutuhan duniawi apalagi
kebutuhan ukhrowi. Maka acara seperti ini dalam syariat islam dinilai sebagai
acara yang sia-sia saja. Sehingga menghamburkan banyak harta dalam acara
seperti ini adalah termasuk menyia-nyiakan harta, atau disebut juga tabdzir,
Allah melarang perbuatan tersebut dan mengecam pelakunya yang disebut mubadzir.
Banyak keyakinan batil yang ada pada malam tahun baru. Di antaranya, siapa yang
meneguk segelas anggur terakhir dari botol setelah tengah malam akan
mendapatkan keberuntungan. Jika dia seorang bujangan, maka dia akan menjadi
orang pertama menemukan jodoh dari antara rekan-rekannya yang ada di malam itu.
Keyakinan lainnya, di antara bentuk kemalangan adalah masuk rumah pada malam
tahun tanpa membawa hadiah, mencuci baju dan peralatan makan pada hari itu
adalah tanda kesialan, membiarkan api menyala sepanjang malam tahun baru akan
mendatangkan banyak keberuntungan, dan bentuk-bentuk khurafat lainnya.
Penelitian kami kali ini untuk mengetahui sejauh mana masyarakat memahami
tentang perayaan tahun baru, serta bagaimana pandangan umat islam terhadap
tahun baru masehi yang dirayakan tiap tahun.
York City, bola ini juga dijuluki “apel
besar” (big apple).
Di Indonesia, malam tahun baru dirayakan
dengan berkeliling kota menggunakan mobil dan sepeda motor. Terompet dari
kertas karton yang dibunyikan orang di jalan-jalan dan tempat hiburan telah
menjadi budaya masyarakat saat menyambut pergantian tahun. Hotel-hotel
berbintang menawarkan paket bagi keluarga yang merayakan tahun baru dengan
menginap di hotel dan villa atau sejenis penginapan. Selain itu, hotel dan
tempat-tempat hiburan mengadakan jamuan makan malam dan pertunjukan musik. Bali
merupakan tujuan favorit pada saat malam tahun baru.
Di Jakarta, jalan-jalan protokol
dimaceti pengguna jalan yang memeriahkan pesta pergantian tahun dengan meniup
terompet dari kertas karton. Pesta pergantian tahun di Jakarta dipusatkan di
Monas dan Ancol Bay City. Kawasan Monas diramaikan ribuan orang yang datang
menggunakan sepeda motor dan mobil. Pergantian tahun baru di Ancol diramaikan
dengan panggung musik dan pesta kembang api. Di Taman Mini Indonesia Indah,
pesta pergantian tahun menampilkan panggung musik dangdut dan kesenian
tradisional.
Di Malang terutama bagian Barat yang
terkenal dengan cuacanya yang sejuk, di kawasan wisata Songgoriti yang terdapat
berjuta villa disewakan. Pastinya, jalanan macet. Puncak Payung di atas lembah
Songgoriti juga macet. Terompet berbunyi pertanda awal tahun baru dan harapan
baru sudah kita akan jalani.
Sebagian orang Taiwan merayakan malam
tahun baru dengan menghadiri panggung musik di kota-kota besar. Layar super
lebar digunakan untuk saling berteriak mengucapkan ucapan selamat tahun baru
dengan lokasi pesta di kota-kota lain di Taiwan. Di Taipei, keramaian berpusat
di kawasan bisnis dan perbelanjaan sekitar gedung. Orang yang berkumpul di
jalan-jalan sekeliling Taipei 101 berteriak bersama menghitung detik-detik
pergantian tahun mulai dari 10 hingga nol. Selapis lampu di gedung Taipei
menyala pada setiap hitungan. Setiap lapis terdiri dari 8 lantai, dan
seluruhnya ada 8 lapis lampu pada gedung Taipei 101. Pada setiap hitungan,
kembang api diluncurkan ke segala penjuru dari setiap lapis lampu.
Pada malam tahun baru, kebanyakan orang
akan menunda jam tidur mereka demi menunggu hingga pukul 12 malam, dimana
terjadi pergantian tahun masehi. Mereka isi waktu tersebut dengan
bersenang-senang, ngobrol, konvoi keliling kota, dan banyak hal yang tidak
bermanfaat yang dilakukan. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci
ngobrol-ngobrol atau kegiatan tak berguna lainnya yang dilakukan setelah
selesai shalat isya. Jika tidak ada kepentingan, Rasulullah menganjurkan untuk
langsung tidur, agar dapat bangun di malam hari untuk beribadah.
Maka orang yang begadang,
menghabiskan malamnya untuk menunggu dan menikmati tahun baru, telah
melanggar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diatas.
Dengan begadang, mereka melalaikan shalat malam, berdzikir pada Allah Ta’ala,
di pagi hari pun kesiangan dan telat melaksanakan sholat shubuh. Sungguh,
banyak sekali kerugian akibat dari mengikuti perayaan tahun baru ini.
Sedikit uraian diatas semoga dapat
dijadikan sebagai renungan bagi kita untuk berpikir seribu kali sebelum mengikuti
dan menghadiri acara perayaan tahun baru. Karena selain terdapat larangan untuk
mengikutinya, juga terdapat kerugian yang besar akibat dari mengikutinya. Wallahu’alam.
Pesta pergantian tahun di New York City
dipusatkan di Times Square. Orang membanjiri Times Square untuk mengikuti acara
penghitungan detik-detik pergantian tahun yang disiarkan jaringan televisi
nasional. Sejak lebih dari 100 tahun yang lalu, acara pergantian tahun ditandai
dengan tradisi penurunan bola raksasa di Times Square. Bola dibuat dari
Waterford Crystal dengan diameter 182,8 cm, dan berat 485,34 kg. Bola bisa
dilihat dari kejauhan karena diberi hiasan lampu-lampu. Pada pukul 23.59.00,
bola diturunkan dari tiang pengikatnya di atas gedung One Times Square, dan
sampai di bagian bawah tiang tepat pukul 00.00 tengah malam. Sama dengan
julukan yang diberikan untuk New
Sebagai negara yang sedang mengalami
musim dingin, Korea sepertinya menjadi negara favorit bagi kebanyakan
wisatawan, terutama bagi mereka yang menyukai musik Korea atau Kpop. Seperti
halnya Indonesia, ibukota di Korea, Seoul menjadi tempat yang akan banyak
didatangi orang menjelang malam pergantian tahun baru.
Di Seoul, ada tempat-tempat menarik yang dapat dikunjungi untuk menyambut malam tahun baru seperti di Gangnam, Hongdae, Sinchon dan daerah Daehangno. Biasanya di daerah-daerah tersebut terdapat banyak bar dan restoran yang memiliki rencana masing-masing di malam tahun baru. Namun untuk pesta akhir tahun, kita bisa kunjungi daerah Itaewon. Daerah tersebut sangat terkenal dengan pesta akhir tahunnya yang biasa berlangsung selama satu hingga dua malam.
Di Seoul, ada tempat-tempat menarik yang dapat dikunjungi untuk menyambut malam tahun baru seperti di Gangnam, Hongdae, Sinchon dan daerah Daehangno. Biasanya di daerah-daerah tersebut terdapat banyak bar dan restoran yang memiliki rencana masing-masing di malam tahun baru. Namun untuk pesta akhir tahun, kita bisa kunjungi daerah Itaewon. Daerah tersebut sangat terkenal dengan pesta akhir tahunnya yang biasa berlangsung selama satu hingga dua malam.
Yang paling terkenal adalah denting
lonceng Bosingak di Jongno-gu, Seoul. Bosingak adalah nama sebuah menara
lonceng yang dibangun sejak jaman Dinasti Joseon (1392-1910). Biasanya jalanan
di sekitar menara Bosingak tersebut ditutup untuk kendaraan, sehingga hanya
bisa dilalui dengan berjalan kaki, karena tempat tersebut sangat penuh
didatangi banyak orang saat detik-detik menjelang pergantian tahun. Kemeriahan
pergantian malam tahun baru ditandai dengan bunyi lonceng dan pesta kembang
api.
Sebagai salah satu negara maju di dunia, Jepang menjadi negara yang sering dikunjungi banyak wisatawan asing, tak terkecuali dari Indonesia. Sama halnya dengan di Indonesia dan
Sebagai salah satu negara maju di dunia, Jepang menjadi negara yang sering dikunjungi banyak wisatawan asing, tak terkecuali dari Indonesia. Sama halnya dengan di Indonesia dan
Terkenal akan mode dan fashionnya,
Perancis menjadi salah satu negara yang sering dikunjungi para wisatawan. Bukan
hanya mode dan fashionnya yang menarik perhatian banyak orang, namun juga
wanita dan tempat hiburan di negara tersebut. Seringkali ada orang yang datang
ke Perancis untuk mendapatkan pasangan ataupun teman kencan.
Paris sebagai ibukota Perancis memang sudah menjadi kota mode sejak dulu. Apalagi menjelang malam pergantian tahun baru, maka saya yakin tempat tersebut akan dipenuhi banyak orang. Salah satu tempat yang menarik di Paris adalah Camps-Elysees.
Paris sebagai ibukota Perancis memang sudah menjadi kota mode sejak dulu. Apalagi menjelang malam pergantian tahun baru, maka saya yakin tempat tersebut akan dipenuhi banyak orang. Salah satu tempat yang menarik di Paris adalah Camps-Elysees.
Sebagai negara yang paling maju, Amerika
menjadi negara yang akan menampilkan banyak hiburan menyambut pergantian tahun
baru. Salah satu tempat di Amerika yang sudah terkenal untuk menyambut malam
pergantian tahun adalah di New York, tepatnya di Times Square.
Ketika pergantian tahun, maka akan banyak orang yang berkumpul disana dengan
hiburan.
Tak hanya di Times Square, kota lainnya
yang memiliki pesta besar-besaran dalam menyambut pergantian tahun baru adalah
di Las Vegas. Las Vegas yang terkenal akan dunia judi dan hiburan malam menjadi
salah satu tempat menarik untuk dikunjungi saat pergantian tahun, terutama
untuk remaja yang masih lajang.
Itulah beberapa tempat di lima negara
yang menjadi tujuan banyak orang ketika menyambut malam pergantian tahun baru.
Namun negara lainnya pasti juga tak kalah meriahnya. Kemeriahan tersebut
menandakan sebuah harapan baru di tahun yang baru ini sebagai langkah awal
perubahan diri kita menjadi yang lebih baik.
Semoga saja di tahun yang baru ini, diri kita akan lebih bermakna, berguna bagi sesama, lebih sukses, lebih dewasa dan kehidupan kita lebih baik dari tahun sebelumnya yang telah kita lewati…
Semoga saja di tahun yang baru ini, diri kita akan lebih bermakna, berguna bagi sesama, lebih sukses, lebih dewasa dan kehidupan kita lebih baik dari tahun sebelumnya yang telah kita lewati…
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana pengetahuan
siswa mengenai Tahun Baru Masehi (1 Januari)?
2. Apa saja dampak positif
dan negative yang ditimbulkan dari perayaan Tahun Baru Masehi?
3. Bagaimana pengetahuan
siswa mengenai Tahun Baru Masehi yang diharamkan oleh agama islam?
C. TUJUAN
Tujuan penelitian karya tulis ilmiah
sebgai berikut :
1. Untuk
mengetahui seberapa besar pengetahuan siswa tentang Tahun Baru Masehi (1
Januari)
2. Untuk
mengetahui dampak positif dan negative yang ditimbulkan tahun baru.
3. Untuk
mengetahui seberapa besar pengetahuan siswa mengenai Tahun Baru Masehi (1
Januari) sebagai perayaan yang diharamkan umat islam.
D. MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari makalah ini
:
1. Dapat
digunakan sebagi acuan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan siswa
tentang Tahun Baru Masehi (1 Januari)
2. Dapat
digunakan sebagai acuan yang ditimbulkan Tahun Baru Masehi (1 Januari)
3. Dapat
digunakan sebagai acuan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan siswa
mengenai tahun Baru Masehi (1 Januari) sebagai perayaan yang diharamkan umat
islam.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. KAJIAN
TEORI
Perayaan tahun baru masehi merupakan
suatu perayaan yang tidak asing lagi didengar. Parayaan tahun baru
diselenggarkan hampir diseluruh tempat di belahan dunia. Seolah sudah menjadi
suatu hal yang saklar bagi kita semua. Saat ini, tahun baru 1 Januari telah
dijadikan sebagai salah satu hari suci umat Kristen. Namun kenyataannya, tahun
baru sudah lama menjadi tradisi sekuler yang menjadikannya sebagai hari libur
umum nasional untuk semua warga Dunia.
Pada mulanya perayaan ini dirayakan baik
oleh orang Yahudi yang dihitung sejak bulan baru pada akhir September.
Selanjutnya menurut kalender Julianus, tahun Romawi dimulai pada tanggal 1
Januari. Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 dan
hingga kini seluruh dunia merayakannya pada tanggal tersebut.
Seperti kita ketahu, tradisi perayaan
tahun baru di beberapa negara terkait dengan ritual keagamaan atau kepercayaan
mereka yang tentu saja sangat bertentangan dengan Islam. Contohnya di Brazil.
Pada tengah malam setiap tanggal 1 Januari, orang-orang Brazil
berbondong-bondong menuju pantai dengan pakaian putih bersih. Mereka menaburkan
bunga di laut, mengubur mangga, pepaya dan semangka di pasir pantai sebagai
penghormatan terhadap sang dewa Lemanja—Dewa laut yang sangat terkenal di dalam
legenda yang terdapat negara biasanya di Brazil.
Menurut sejarah, bulan Januari
diambil dari nama dewa bermuka dua ini (satu muka menghadap ke depan dan yang
satu lagi Sedangkan menurut kepercayaan orang Jerman, jika mereka makan sisa
hidangan pesta perayaan New Year’s Eve di tanggal 1 Januari, mereka percaya
tidak akan kekurangan pangan selama setahun penuh. Bagi orang kristen yang
mayoritas menghuni belahan benua Eropa, tahun baru masehi dikaitkan dengan
kelahiran Yesus Kristus atau Isa al-Masih, sehingga agama Kristen sering
disebut agama Masehi.
Di
Amerika Serikat, kebanyakan perayaan dilakukan malam sebelum tahun baru, pada
tanggal 31 Desember, di mana orang-orang pergi ke pesta atau menonton program
televisi dari Times Square di jantung kota New York, di mana banyak orang
berkumpul. Pada saat lonceng tengah malam berbunyi, sirene dibunyikan, kembang
api diledakkan dan orang-orang meneriakkan “Selamat Tahun Baru” dan menyanyikan
Auld Lang Syne.Di negara-negara lain, termasuk Indonesia? Sama saja!
Perayaan
tahun baru Masehi biasanya dirayakan sangat meriah bahkan ada yang sengaja
melupakan sejenak persoalan hidup yang berat untuk sekedar merayakan pergantian
tahun: old and new. Tradisi yang dilakukan selalu rutin: meniup terompet dan menyalakan
kembang api pada saat detik jarum jam tepat di angka 12 atau pada jam digital
menunjukkan kombinasi angka “00.00.
Perayaan tahun baru juga mempengaruhi
bagi agama islam, berbagi pendapat tentang perayaan tahun baru berdatangan. Dan
parayaan tahun baru tidak terdapat didalam al-quran, sehingga dapat dikatakan
sebagi sesuatu yang haram.
Apakah keyakinan seseorang benar
bukanlah prasyarat untuk keyakinannya. Di sisi lain, jika ada sesuatu yang
benar-benar diketahui, maka pasti tidak bisa salah. Misalnya, seseorang percaya
bahwa sebuah jembatan tertentu cukup aman untuk mendukung dia, dan upaya untuk
melintasinya, sayangnya, jembatan runtuh oleh berat badannya. Bisa dikatakan
bahwa ia percaya bahwa jembatan itu aman, tetapi bahwa keyakinan ini salah. Ini
tidak akan akurat untuk mengatakan bahwa ia tahu bahwa jembatan itu aman,
karena jelas itu bukan.
Menurut teori bahwa pengetahuan
dibenarkan keyakinan benar, untuk mengetahui bahwa suatu proposisi yang
diberikan adalah benar, kita tidak hanya harus percaya proposisi benar relevan,
tetapi juga harus memiliki alasan yang baik untuk melakukannya. Salah satu
implikasi dari ini adalah bahwa tak seorang pun akan mendapatkan pengetahuan
hanya dengan percaya sesuatu yang terjadi untuk menjadi kenyataan. Misalnya,
orang yang sakit tanpa pelatihan medis, tetapi dengan sikap umumnya optimis,
mungkin percaya bahwa ia akan sembuh dari penyakit dengan cepat. Namun
demikian, bahkan jika keyakinan ini ternyata benar, pasien tidak akan tahu
bahwa ia akan sembuh karena keyakinannya tidak memiliki pembenaran. Definisi
pengetahuan sebagai keyakinan yang benar dibenarkan diterima secara luas sampai
tahun 1960-an. Pada saat ini, sebuah makalah yang ditulis oleh filsuf Edmund
Amerika Gettier memprovokasi diskusi luas utama. Lihat teori pembenaran untuk
pandangan lain pada gagasan itu
Konsep Waktu dalam Islam
Dalam ilmu pengetahuan dan sains Islam
sendiri, waktu adalah salah satu makhluk yang Allah ciptakan untuk mengiringi
keseimbangan di dimensi ketiga, yaitu dimensi yang kita tinggali ini. Tanpa
adanya waktu, maka dimensi tiga ini tidak akan terdapat ruang dan massa, begitu
pula sebaliknya. Ketiga makhluk Allah tersebut (ruang, massa, dan waktu) adalah
sesuatu yang Allah ciptakan supaya raga dimensi tiga kita ini dapat hidup di
dunia ini. Waullahu’alam.
Tahun baru yang akan berganti setiap
tahun. Akan dirayakan setiap tahun. Dan merupakan perayaan yang tertua dan
termeriah di setiap tahunnya. Ada cerita yang mungkin perlu direnungkan. Cerita
ini mengilhami pergantian tahun baru, baik tahun baru Hijriyah maupun tahun
baru Masehi. Berawal dari keluarga semut dengan yang senang berpindah
pindah tempat. Suatu saat keluarga ini menginginkan rumah yang besar yaitu di
Telinga Gajah.
Maka Si Bapak semut menelepon kepada
sang Gajah. “Gajah, kami keluarga semut akan pindah menempati telingamu. Tolong
disiapkan, dan apakah kami bisa pindah atau tidak? Kami harap ada jawaban
secepatnya.,” tutur si Bapak Semut.
Gajah besar tidak sadar akan kehadiran keluarga semut yang kecil, hanya bersikap tenang-tenang saja, hingga semut pun masuk ke telinga gajah, karena yakin bahwa si gajah pasti tidak keberatan.
Gajah besar tidak sadar akan kehadiran keluarga semut yang kecil, hanya bersikap tenang-tenang saja, hingga semut pun masuk ke telinga gajah, karena yakin bahwa si gajah pasti tidak keberatan.
Waktu telah berlalu, Kepuasan tidak
tersampaikan, kemudian ibu semut berpendapat, telinga gajah bukan tempat sehat
untuk hidup sehingga dia mendesak suaminya untuk keluar dari telinga gajah.
Semut jantan meminta kepada istrinya untuk bersabar dan mau tetap tinggal di
telinga gajah ini sekurang-kurangnya satu bulan, sebab ia tidak ingin
menyinggung perasaan gajah.
Akan tetapi, istri si semut terus memaksa.
Akhirnya, semut jantan mengatakan dengan sangat hati-hati maksud kepindahannya
kepada gajah. “Tuan Gajah, kami bermaksud pindah ke tempat lain. Ini tentu saja
bukan karena Anda, sebab telinga Anda itu luas dan hangat. Ini hanya karena
istriku lebih senang hidup bertetangga dengan temannya di kaki kerbau. Kalau
Anda keberatan kami pergi, beritahukanlah dalam waktu satu minggu ini.”
Sang Gajah kembali tidak berkata
apa-apa, maka semut pun pindah rumah dengan hati tenang. Perpindahan
berlangsung dari tahun ke tahun, tetapi alam tampaknya tidak menggubris proses
perpindahan tersebut. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan dan
tahun terus berputar, alam seakan seperti gajah dalam ilustrasi di atas
seakan-akan tidak tahu dan tidak mau tahu. Seperti juga semut, manusia
terkadang berubah-ubah dalam merespon pergantian tahun. Ada yang penuh sujud
syukur ketika memasuki detik-detik pergantian tahun, ada yang penuh dengan
sorak sorai dan pesta, ada pula yang terlelap dalam buaian kenikmatan semu
mumpung malam tahun baru.
Di pihak lain, begitu banyak orang yang
duduk dalam keheningan untuk melihat dengan jernih seraya mengharap bimbingan
Yang Maha Kuasa dalam memasuki tahun depan.
Nah sekarang bagaimana dangan tahun baru ini. Kita isi dengan apa? Sudahkan dipersiapkan letupan letupam impian dan manajemen manajeman untuk perbaikan diri. Baik…pergunakan otak kanan untuk mencari yang kanan.
Nah sekarang bagaimana dangan tahun baru ini. Kita isi dengan apa? Sudahkan dipersiapkan letupan letupam impian dan manajemen manajeman untuk perbaikan diri. Baik…pergunakan otak kanan untuk mencari yang kanan.
B. PENDAPAT AHLI
Definisi Tahun Baru menurut Umum :
· Tahun
baru adalah suatu perayaan di mana suatu budaya merayakan
berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya.
· Tahun
baru adalah perayaan yang dilakukan untuk memperingati hari Janus yaitu
dewa segala bidang.
· Tahun
baru adalah perayakan setiap tahun dan merupakan perayaan yang
tertua dan termeriah di setiap tahunnya
· Tahun
baru adalah permulaan tahun pada kalender gregorian dan Mayoritas
manusia di bumi ini merayakannya.
Definisi Tahun Baru menurut Islam :
· Tahun
baru adalah salah satu perayaan yang diharamkan karena tidak sesuai dengan
ajaran islam.
· Tahun
Baru adalah perayaan 1 Januari telah dijadikan sebagai salah satu
hari suci agama non-islam.
· Tahun
baru adalah Hari besar yang awanya menjadi syi’ar (simbol)
orang-orang kafir, lalu dengan berjalannya waktu berubah menjadi tradisi dan
perayaan global, seperti olimpiade oleh bangsa Yunani kuno
· Tahun
baru adalah Hari untuk beribadah kepada tuhannya, seperti hari raya
wafat Jesus Kristus, paskah, Misa, Natal, Tahun Baru Masehi, dan semisalnya.
C. KERANGKA PIKIR
D. HIPOTESIS
Alasan mengapa
masyarakat khusunya umat islam meraykan tahun baru :
Karena sebagian besar umat islam belum mengetahui sejarah lahirnya tahun baru, sehinggga mereka hanya ikut – ikut merayakannya sesuai dengan budaya barat. Melaksanakannya tanpa tahu apa arti sebenarnya. Seperti meniup terompet pada tahun baru bukan hanya budaya masyarakat Yahudi, melainkan lebih dari itu, Meniup terompet pada tahun baru adalah perintah Allah kepada Nabi Musa dalam syari'at Torat untuk menyambut datangnya Rosh Hasanah atau tahun baru Torat, yang jatuh pada bulan ke-tujuh atau tanggal 1 bulan Tishri dalam kalender Ibrani purba.
Karena sebagian besar umat islam belum mengetahui sejarah lahirnya tahun baru, sehinggga mereka hanya ikut – ikut merayakannya sesuai dengan budaya barat. Melaksanakannya tanpa tahu apa arti sebenarnya. Seperti meniup terompet pada tahun baru bukan hanya budaya masyarakat Yahudi, melainkan lebih dari itu, Meniup terompet pada tahun baru adalah perintah Allah kepada Nabi Musa dalam syari'at Torat untuk menyambut datangnya Rosh Hasanah atau tahun baru Torat, yang jatuh pada bulan ke-tujuh atau tanggal 1 bulan Tishri dalam kalender Ibrani purba.
Karena kurangnya pengetahuan mengenai agama islam dan kurangnya sosialisasi dalam masyarakat. Kurang membaca Al – Quran yang merupakan pedoman bagi umat islam. Sehingga mudah terpengaruh. Padahal di malam tahun baru banyak terjadi kemaksiatan, seperti mabuk – mabukan dan berjudi.
Karena terpengaruh dengan lingkungan
sekitar yang gaya hidupnya kebarat – baratan. Seperti Di Seoul, ada
tempat-tempat menarik yang dapat dikunjungi untuk menyambut malam tahun baru
seperti di Gangnam, Hongdae, Sinchon dan daerah Daehangno. Biasanya
di daerah-daerah tersebut terdapat banyak bar dan restoran yang memiliki
rencana masing-masing di malam tahun baru. Namun untuk pesta akhir tahun, kita
bisa kunjungi daerah Itaewon. Daerah tersebut sangat terkenal dengan pesta
akhir tahunnya yang biasa berlangsung selama satu hingga dua malam. Sehingga
kita akhirnya juga ikut – ikutan.
Karena kurangnya kecintaan terhadap
islam terutama Allah SWT. Sehingga bukannya menjahui larangannya tapi malah
melanggar larangannya. Sehingga bukan pahala yang didapat, melainkan dosa.
Karena ingin bersenang-senang belaka
tanpa mengetahui apa sebenarnya dampak yang ditimbulkan dari tahun baru
sehingga mereka melaksanakannya tanpa tahu apa sebenarnya manfaat dari tahun
baru itu sendiri. Mereka seperti orang linglung teradap agamanyasendiri.Intinya, Islam juga mengajarkan, bahwa harihari yang dilalui hendaknya
selalu lebih baik dari harihari sebelumnya. Setiap Muslim dituntut untuk selalu berprestasi, yaiu menjadi lebih baik dari hari ke hari, begitu seterusnya. Dengan keyakinan itu, maka orientasi kerjakerja keduniaan yang selama ini kita lakukan patut kiranya di tahun 2012 kita ubah berdasarkan pada nilainilai kebajikan (ma’rufat) dan membersihkannya dari pelbagai kejahatan (munkarat).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. METODE
PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitin
karya tulis ilmiah ini adalah metode penelitian dekskriptif. Metode deskiptif
adalah sebuah metode yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu
gejala atau suatu masyarakat tertentu. Metode tersebut adalah metode penelitin
yang mengukur sejauh mana tingkat pertisipasi masyarakat dalam penanggulangan
perayaan tahun baru masehi.
B. WAKTU
DAN TEMPAT PENELITIAN
Waktu dan tempat penelitian karya tulis
ilmiah diuraikan sebagi berikut :
1. Waktu , Penelitian
dilakukan dengan 3 tahap yaitu :
a. Tahap
persiapan
Tahap ini merupakan tahap persiapan.
Dimana kita menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam penelitian. Seperti
menentukan topik masalah, menyusun jadwal penelitian, mencari referensi yang
dilakukan dalam penulisan karya ilmiah
Tahap persiapan dilakukan pada tanggal
3-5 Februari 2012
b. Tahap
Penerapan atau Pelaksanaan
Tahap
penerapan adalah tahap dimana penulis terjun langsung ke lapangan, melakukan
wawancara dan respondens dan mengumpulkan data. Tahap penerapan dilakukan
pada tanggal 6 Februari 2012
c. Tahap
Penyelesaian
Tahap penyelesaian adalah tahap
pembuatan karya tulis, olah data hingga penyelesaian karya tulis berupa
tulisan.
Tahap penyelesaian dilakukan pada
tanggal 7-9 Februari 2012-02-05
2. Tempat
Penelitian bertempat dilokasi objek
penelitian. Objek penelitian yang dilakukan di sekolah SMAN 2 BULUKUMBA.
C. POPULASI DAN
SAMPEL
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa SMAN 2 Bulukumba
2. Sampel
Dalam karya tulis ini penelitian
menggunakan 2 tahap :
Tahap I : Menentukan kriteria pada
populasi yang diinginkan. Kriteria yang digunakan oleh peneliti ialah
masyarakat dan siswa yang beragama islam.
Tahap II : Penelitian langsung
mengumpulkan informasi dari unit yang didapatkan setelah sampel terpenuhi, pencarian
dihentikan.
Dalam penelitian ini peneliti mengajukan
30 sampel kepada siswa SMAN 2 BULUKUMBA.
D. TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
1. Kuesioner
Kuesioner atau daftarpertanyaan yang disebarkan kepada responden berjumlah 10
pertanyaan ditambah 3 pertanyaan mengenai identitas responden
2. Wawancara
Wawancara yaitu penulis melakukan penyampaian pertanyaan – pertanyaan ke
responden secara lisan dengan menggunakan paduan suara.
3. Kepustakawan
Study pustaka adalah pengambilan data – data yang digunakan dalam penelitian
dari liberatur berupa buku – buku kutipan dan data yang diperoleh diluar dari
hasil temuan lapangan.
4. Observasi
Observasi adalah pengambilan data yang dilakukan dengan cara peneliti terjun ke
lapangan untuk mendapat bukti yang nyata.
E. TEKNIK
ANALISIS DATA
1. Analisis
Kuantitatif
Data yang telah dikumpulkan diolah secar kuantitatif sehingga menghasilkan sebuah
karya ilmiah yang bersifat deskriptif dengan membuat worksheet, mengedit dan
membuat tamulasi
Dengan cara ini dapat dengan mudah dimenegrti karena telah terdiri dari angka –
angka. Adapun pengelolaan data tersebut menggunkan rumus presentase sebagai
berikut :
X 100
Keterangan : X = Persentase
Y = Jumlah jawaban
Z = Jumah responden
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Bagaimana
pengetahuan siswa mengenai Tahun Baru Masehi (1 Januari)?
Tabel 1. Siswa yang mengetahui apa
itu Tahun Baru Masehi (1 Januari)
Pilihan
|
Frekuensi
|
Persensentase
|
Ya
|
30
|
100%
|
Tidak
|
0
|
0%
|
Jumlah
|
30
|
100%
|
Dari data yang di atas dapat disimpulkan
bahwa siswa yang mengetahui apa itu Tahun baru Masehi (1 Januari) dengan
pilihan YA sebanyak 100% dan dengan pilihan TIDAK sebanyak 0%. Jadi, semua
siswa SMAN 2 BULUKUMBA mengetahui apa sebenarnya Tahun Bar Masehi itu.
Tabel 2. Siswa yang sering
merayakan Tahun Baru Masehi setiap tahunnya.
Pilihan
|
Frekuensi
|
Persensentase
|
Ya
|
30
|
100%
|
Tidak
|
0
|
0%
|
Jumlah
|
30
|
100%
|
Dari data yang diperoleh di atas
disimpulkan bahwa Siswa yang sering merayakan tahun baru tiap tahunnya untuk
pilihan YA persentase hasilnya 100% dan untuk siswa yang tidak merayakannya
persentasenya 0%. Jadi, Seluruh siswa merayakan Tahun Baru setiap tahunnya.
Tabel 3. Pengetahuan siswa mengenai Asal
Usul tahun Baru Masehi yang sering dilaksanakan.
Pilihan
|
Frekuensi
|
Persensentase
|
Ya
|
2
|
6,7%
|
Tidak
|
28
|
93,3%
|
Jumlah
|
30
|
100%
|
Dari data diatas diperoleh bahwa banyak
siswa yang mengetahui Asal Usul Tahun Baru Masehi untuk pilihan YA
persentasenya sebanyak 6,7% dan untuk pilihan TIDAK persentasenya 93,3%. Jadi,
kebanyakan siswa tidak mengetahui apa Asal Usul Tahun Baru Masehi.
B. Apa
saja dampak positif dan negative yang ditimbulkan dari perayaan Tahun Baru
Masehi?
Tabel 4. Pendapat siswa tentang dampak
positif yang ditimbulkan Tahun Baru Masehi yang dilaksanakan setiap
tahunnya.
Pilihan
|
Frekuensi
|
Persensentase
|
Ya
|
13
|
43,3%
|
Tidak
|
17
|
56,7%
|
Jumlah
|
30
|
100%
|
Dari data yang diperoleh di atas dapat
disimpulkan bahwauntuk piliha YA persentase hasilnya adalah 43,3% dan untuk
pilihan TIDAK persentasenya 56,6%. Jadi, menurut beberapa siswa dampak negatif
yang ditimbulkan dari Tahun Baru Masehi lebih sedikit disbanding dampak
positifnya.
Tabel 5. Perayaan Tahun Baru Masehi akan
membuang waktu menurut siswa.
Pilihan
|
Frekuensi
|
Persensentase
|
Ya
|
23
|
76,6%
|
Tidak
|
7
|
23,3%
|
Jumlah
|
30
|
100%
|
Dari data yang diperoleh di atas dapat
disimpulkan bahwauntuk piliha YA persentase hasilnya adalah 76,6% dan untuk
pilihan TIDAK persentasenya 23,3%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Tahun Baru
Masehi hanya membuang-buang waktu.
Tabel 6. Siswa yang mengetahui bahwa
Perayaan Tahun Baru Masehi sama dengan menjalankan salah satu ajaran agama
non-islam.
Pilihan
|
Frekuensi
|
Persensentase
|
Ya
|
12
|
40%
|
Tidak
|
18
|
60%
|
Jumlah
|
30
|
100%
|
Dari data yang diperoleh di atas dapat
disimpulkan bahwauntuk piliha YA persentase hasilnya adalah 40% dan untuk
pilihan TIDAK persentasenya 60%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa siswa lebih
banyak yang tidak mengetahui bahwa dengan merayakan Tahun Baru Masehi
sama dengan menjalankan ajaran agama non-islam.
C. Bagaimana pendapat siswa
mengenai Tahun Baru Masehi yang diharamkan oleh agama islam?
Tabel 7. Pendapat siswa yang tetap
melaksakan Tahun Baru Masehi meski telah diharamkan oleh agama islam.
Pilihan
|
Frekuensi
|
Persensentase
|
Ya
|
27
|
90%
|
Tidak
|
3
|
10%
|
Jumlah
|
30
|
100%
|
Dari data yang diperoleh di atas dapat
disimpulkan bahwauntuk piliha YA persentase hasilnya adalah 90% dan untuk
pilihan TIDAK persentasenya 10%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa beberapa siswa
akan tetap merayakan Tahun Baru Masehi meski telah diharamkan oleh agama islam.
Tabel 8. Pendapat siswa mengenai
Tahun Baru Masehi sebagai perayaan yang diharamkan oleh agama islam.
Pilihan
|
Frekuensi
|
Persensentase
|
Ya
|
6
|
20%
|
Tidak
|
24
|
80%
|
Jumlah
|
30
|
100%
|
Dari data yang diperoleh di atas dapat
disimpulkan bahwauntuk piliha YA persentase hasilnya adalah 20% dan untuk
pilihan TIDAK persentasenya 80%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
siswa yang belum mengetahui bahwa merayakan Tahun Baru Masehi dihramkan oleg
agama islam.
Tabel 9. Siswa yang setuju jika perayaan
Tahun Baru Masehi dapat menurunkan keimanan sebagai umat islam.
Pilihan
|
Frekuensi
|
Persensentase
|
Ya
|
8
|
26,7%
|
Tidak
|
22
|
73,3%
|
Jumlah
|
30
|
100%
|
Dari data yang diperoleh di atas dapat
disimpulkan bahwauntuk piliha YA persentase hasilnya adalah 26,7% dan untuk
pilihan TIDAK persentasenya 73,3%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
siswa yang tidak setuju jika Perayaan Tahun Baru Masehi dapat menurunkan
keimanan.
Tabel 10. Seberapa besar pengetahuan
siswa bahwa tindakan apa saja yang diharamkan saat merayakan Tahun Baru Masehi.
Pilihan
|
Frekuensi
|
Persensentase
|
Ya
|
20
|
66,7%
|
Tidak
|
10
|
33,3%
|
Jumlah
|
30
|
100%
|
Dari data yang diperoleh di atas dapat
disimpulkan bahwauntuk piliha YA persentase hasilnya adalah 66,7% dan untuk
pilihan TIDAK persentasenya 33,3%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ssiwa tidak
mengetahui apa saja tindakan yang diharamkan saat Tahun Baru Masehi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis diatas dan
pembahasannya maka hasil penelitiannya dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Pengetahuan
siswa mengenai Perayaan Tahun Baru Masehi yang dilakukan setiap tahunnya masih
sangat rendah.
2. Ada
siswa yang merayakan perayaan Tahun Baru Masehi sebenarnya hanya untuk ikut –
ikutan dan tidak mengetahui bagaimana pendapat Agama Islam tentang perayaan
Tahun Baru Masehi itu sendiri
3. Ada
perbedaan pendapat antara siswa mengenai perayaan Tahun Baru Masehi sebagai
perayaan yang diharamkan dan perayaan yang tidak diharamkan oleh Agama Islam.
B. SARAN
Berdasarkan analisis dan kesimpulan
penelitian ini, maka dapat disarankan beberapa hal :
1. Sebaiknya
perayaan Tahun Baru Masehi tidak dirayakan lagi bagi umat islam, Karena
merayakan diharamkan oleh umat islam dan menimbulkan dampak yang buruk.
2. Sebaiknya
lebih mendalami ajaran Agama Islam dan mengetahui apa saja yang tidak
diharamkan dan diharamkan oleh Agama Islam.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN ANGKET
“ ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN SISWA
TERHADAP PERAYAAN TAHUN BARU MASEHI”
Nama :
Jenis kelamin :
Kelas :
1. Apakah
anda mengetahui apa itu Tahun Baru Masehi (1 Januari) ?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah
anda sering merayakan Tahun Baru Masehi (1 Januari) ?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah anda
mengetahui Asal Usul dari Tahun Baru Masehi (1 Januari)?
a. Ya
b. Tidak
4. Menurut
anda adakah dampak positif yang ditimbulkan dari pelaksanaan Tahun Baru Masehi
(1 Januari)?
a. Ya
b. Tidak
5. Menurut
anda apakah merayakan Tahun Baru Masehi (1 Januari) dapat membuang waktu?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah
anda mengetahui bahwa melaksanakan Tahun Baru Masehi (1 Januari) sama dengan
melaksanakan salah satu hari suci umat Kristen?
a. Ya
b. Tidak
7. Menurut
anda apakah Tahun baru Masehi (1 Januari) diharamkan oleh umat islam?
a. Ya
b. Tidak
8. Jika
Tahun Baru Masehi (1 Januari) menurut islam adalah ajaran yang diharamkan,
apakah anda akan tetap melaksanakannya?
a. Ya
b. Tidak
9. Apakah
anda setuju bahwa Tahun baru Masehi (1 Januari) dapat menurunkan keimanan kita
sebagai umat islam?
a. Ya
b. Tidak
10. Apakah anda mengetahui
tindakan apa saja yang diharamkan saat Tahun Baru Masehi (1 Januari) bagi umat
islam?
a. Ya
b. Tidak
Posted by : http://srielfyra.blogspot.com/
Arigato Gozaimasu.. very very helpful..
BalasHapus