Jumat, 15 Februari 2013

Makalah "Asam Basa Indikator Alami"

-->
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr. Wb,
     Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang yang atas rahmat-Nya dan kasihnya, alhamdulillah saya diberi kecerahan pikiran dengan terselesainya makalah yang sederhana ini. Makalah ini dibuat dengan tujuan dapat dijadikan salah satu bahan ajaran untuk para teman dan adik-adik dimasa depan.
     Namun,sangat kami sadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, saya pribadi sangat terbuka dalam menerima segala macam kritikan yang mendukung dari pembaca.
     Untuk itu,saya berharap makalah kimia mengenai Pengujian Beberapa Bahan Alam (Bunga) Sebagai Indikator ini dapat dimanfaatkan dengan sebaiknya.
Wassalam,                  
                                             

Bulukumba,  Februari 2012

Penulis,







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
      LATAR BELAKANG................................................................
      RUMUSAN MASALAH............................................................
      MAKSUD DAN TUJUAN.........................................................
     BAB II                         
METODE KERJA
      ALAT DAN BAHAN...............................................................
      CARA KERJA.......................................................................
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN.......................................
BAB IV
PENUTUP
      KESIMPULAN........................................................................
      SARAN.................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari akan ditemukan senyawa dalam tiga keadaan yaitu asam, basa, dan netral. Ketika mencicipi rasa jeruk maka akan terasa asam karena jeruk mengandung asam. Sedangkan ketika mencicipi sampo maka akan terasa pahit karena sampo mengandung basa. Namun sangat tidak baik apabila untuk mengenali sifat asam atau basa dengan mencicipinya karena mungkin saja zat tersebut mengandung racun atau zat yang berbahaya.
Sifat asam dan basa suatu zat dapat diketahui menggunakan sebuah indikator. Indikator yang sering digunakan antara lain kertas lakmus, fenolftalein, metil merah dan brom timol biru. Indikator tersebut akan memberikan perubahan warna jika ditambahkan larutan asam atau basa. Indikator ini biasanya dikenal sebagai indikator sintetis. Dalam pembelajaran kimia khususnya materi asam dan basa indikator derajat keasaman diperlukan untuk mengetahui pH suatu larutan. Karena itu setiap sekolah seharusnya menyediakan indikator sintetis untuk percobaan tersebut. Tetapi pada kenyataannya, tidak semua sekolah mampu menyediakan indikator sintetis. Oleh karena itu diperlukan alternatif lain sehingga proses pembelajaran tetap berjalan lancar indikator pH sintetis dapat diganti dengan alternatif lain berupa indikator pH dari bahan-bahan alam atau tanaman.
Dengan didasari pemikiran bahwa zat warna pada tanaman merupakan senyawa organik berwarna seperti dimiliki oleh indikator sintetis, selain itu mudah dibuat juga murah karena bahan-bahannya mudah didapat serta menambah pengetahuan tentang manfaat bunga tapakdara, jengger ayam dan tembelekan. Karakteristik bunga yang baik digunakan sebagai indikator pH yaitu bunga yang masih segar berwarna tua digunakan hanya mahkota bunga sedangkan benang sari dan putik tidak digunakan. Pada pembuatan indikator cair bunga dicuci dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air. Bunga yang sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil untuk memperluas permukaan bunga sehingga proses pelarutan bunga lebih efektif. Semakin luas permukaan bunga maka semakin banyak pigmen warna bunga yang larut pada proses pelarutan.
B.    INDIKATOR
Menentukan indicator asam dan basa dari bahan-bahan alami

C.   TUJUAN PEMBELAJARAN
Menentukan indicator dari bahan-bahan alam yang baik

D.   RUMUSAN MASALAH
Indikator asam dan basa adalah zat warna yang mempunyai warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa sehingga dapat digunakan untuk membedakan sifat larutan asam dan basa seperti lakmus, indicator universal, dll.
Selain indicator yang ada di atas ada pula indicator dari bahan-bahan alam seperti ekstrak tumbuh-yumbuhan.

E.    HIPOTESIS
Indikator asam dan basa adalah berasal dari tanaman yang mempunyai warna selain putih dan berubah warna pada usasana asam dan basa

F.    VARIABEL
- Variabel Terikat : Warna Indikator
- Variabel bebas : perubahan warna indicator alami.

G.   PERENCANAAN EKSPERIMEN
Indikator yang berasal dari mahkota bunga sebaiknya yang berwarna agak gelap dan bahan alam lainnya yang mudah didapat dan tidak termasuk yang berwarna hijau.







BAB II
METODE PRAKTIKUM
   I.     ALAT DAN BAHAN
Ø  ALAT
-          Gelas Ukur
-          Mangkuk
-          Sendok
Ø  BAHAN
-          Cuka (HCl)
-          Air Jeruk Nipis
-          Air Sabun
-         Air Sampo
-         Bahan uji Bunga (Kembang Sepatu, Kembang Kertas, Kamboja, Lavender, Asoka, Bunga terompet)

 II.     CARA KERJA
- Haluskan beberapa helai mahkota bunga berwarna merah dengan kira-kira 5 ml air suling dalam tabung porselen. Lalu tempatkan ekstrak bunga tersebut kedalam dua buah tabung reaksi masing-masing 1 ml. Kedalam tabung pertama tambahkan larutan cuka dan tabung kedua air jeruk, tabung ketiga air sabun dan keempat air shampo.

- Lakukan dengan cara yang sama dengan bahan lainnya.




BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.    HASIL PENGAMATAN
Adapun hasil pengamatan dari praktek pengujian yang dilakukan yakni:
Pada pengujian menggunakan indikator alami, yakni :
Indikator: ekstrak bunga terompet

No

Nama Bahan

Warna Awal
Perubahan Warna
Ditambah Asam
Ditambah Basa
HCL
Air Jeruk
Air Sabun
Air shampo
1
Kembang Sepatu
Merah Maron
Merah muda
Merah muda
Ungu Kehitaman
Ungu Kehitaman
2
Kembang Kertas
Ungu
Ungu
Ungu
Hijau Kecoklatan
Merah
3
Kamboja
Merah Muda
Orange
Orange
Merah kecoklatan
Merah kecoklatan
4
Lavender
Ungu
Merah muda
Merah muda
Hijau muda
Hijau kehitaman
5
Bunga Asoka
Merah
Merah
Merah
Hitam
Hitam
6
Bunga Terompet
Ungu
Merah
Merah
Biru
Ungu
7
Bunga XX
Merah
Merah
Merah
Hitam
Hitam
8
Bunga Serru-Serru
Orange
Orange
Orange
Kuning
Orange
9
Kembang Sepatu
Pink
Pink Muda
Pink
Hijau
Pink



B.    LANDASAN TEORI / PEMBAHASAN LANJUTAN
Pada pembuatan indikator alami ( ekstrak bunga) dimana bunga dicuci dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air. Bunga yang sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil untuk memperluas permukaan bunga sehingga proses pelarutan bunga lebih efektif. Semakin luas permukaan bunga maka semakin banyak pigmen warna bunga yang larut pada proses pelarutan. Pada proses pemotongan bunga tidak dicincang melainkan dipotong kecil-kecil.
Dari percobaan tersebut dengan menggunakan bahan indikator alami, maka dapatlah ditemukan bahan alternatif dalam menggunakan larutan indikator sebagai penentu  pH larutan. Selai bahannya mudah ditemukan juga sangat ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya.
Indikator dari bahan alami seperti bunga-bungaan tidak semuanya baik digunakan sebagai indikator yang baik. Hanya ekstrak bunga tertentu yang mempunyai warna yang mencolok yang mampu dijadikan indikator yang baik karena perubahan warnanya mudah dianalisa.
Karakteristik bunga yang baik digunakan sebagai indikator pH yaitu bunga yang masih segar berwarna tua digunakan hanya mahkota bunga sedangkan benang sari dan putik tidak digunakan. Pada pembuatan indikator cair bunga dicuci dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air.








BAB IV
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
·         Berdasarkan praktikum yang sudah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa beberapa bunga bisa dijadikan indikator asam basa alami karena jika ditetesi dengan HCl dan Sabun beberapa ekstrak bunga akan mengalami perubahan warna yang kontras ataupun yang hanya mengalami sedikit perubahan warna seperti yang disebutkan pada hasil pengamatan diatas.
·         Ada beberapa Ekstrak Bunga yang baik diguankan sebagai indicator alami
1. Ekstrak bunga seperti Kamboja, Lavender, Bunga Terompet, mengalami perubahan warna secara kontras pada saat dicampurkan larutan asam.
2. Ekstrak bunga seperti Kembang sepatu, Kembang Kertas, Bunga Asoka, Kembang sepatu tidak mengalami perubahan warna secara kontras saat dicampurkan larutan asam.
3. Hanya bunga Kembang sepatu dan Bunga YY yang tidak mengalami perubahan warna secara kontras pada saat dicampurkan larutan basa.
4. Ada juga bebrapa bunga yang tidak mengalami perubahan setelah ditetesi oleh larutan asam seperti Kembang kertas, Bunga Asoka.

B.    SARAN
Setelah melakukan praktikum diatas, sebaiknya peralatan yang digunakan dibersihkan kemnbali dan disimpan ditempatnya semula agar tidak mendatangkan dampak buruk yang tidak terduga dan pada saat peralatan tersebut akan digunakan kembali maka diharapkan tak ada kotoran yang masih melekat pada peralatn tersebut karena akan memperhambat proses penelitian berikutnya.

2 komentar: